Minggu, 17 Oktober 2021


Kalau Mami (nenek saya) datang, wajib hukumnya sediakan terong ungu di kulkas, favorite dia banget. Oleh beliau diolah jadi remme-remme terung, atau ditumis seperti di gambar. Karena keseringan makan, saya jadi suka pula. Lauk yang tadinya biasa-biasa saja, kalau dilengkapi dengan tumis Terong Ungu, berubah jadi istimewa. 

Mau coba resep Mami saya? ,berikut Resepnya, tapi saya modifikasi sedikit pakai saos tiram:

Bahan:

1 buah terong ungu (potong-potong) 

2 bawang merah (iris-iris) 

300 ml Air 

1 sdm saos tiram

2 sdm kelapa sangrai (yang sudah ditumbuk halus) 

Garam secukupnya

Gula pasir

Minyak Goreng secukupnya

Bumbu Halus:

4 siung bawang merah

2 siung bawang putih

2 buah kemiri

2 buah tomat

7 cabe rawit (atau Sesuai selera) 


Cara membuat:

1. Siapkan wajan, tumis bawang merah sampai harum

2. Masukkan bumbu halus, tumis sampai harum

3. Masukkan terong ungu, tambahkan air dan kelapa sangrai, garam dan saos tiram. 

4. Masak sampai airnya surut dan terongnya lembut. 

5. Jadi deh, santap selagi hangat... Nikmat👍


Selamat mencoba



 

0

Selasa, 12 Oktober 2021


Saya yakin, semakin dewasa usia kita, semakin kuat kenangan akan makanan di masa kecil. Saya ingat, tidak menyukai beberapa masakan ibu. Sebut saja candil atau biji Salak. Dulu saya tidak doyan, rasanya manis, padahal saya lebih menyukai makanan gurih. 

Akan tetapi, setelah punya anak dan memasuki usia 40an, Semua yang saya anggap biasa-biasa di masa kecil, sekarang terasa istimewa dan enak. Termasuk biji salak ini. 

Saya menjadi tercerahkan, bahwa penting mengenal kan anak-anak kita dengan makanan sehat, yang seminim mungkin menggunakan bahan ultra proses, no gluten, dan bahan berbahaya lainnya. Sebenarnya begitu banyak jenis makanan warisan nenek moyang kita yang masuk kategori ini. Kita hanya perlu berusaha sedikit googling, Resepnya bertebaran di internet.

Biji Salak yang saya buat tadi, sangat disukai anak-anak dan bapaknya. Saya pun suka, penganan kenangan yang merupakan favorite almarhum etta juga. 

Biji Salak Ubi 

Bahan:
ubi jalar ukuran sedang 4 buah, dipotong-potong lalu dikukus
tepung sagu/tapioka (jumlahnya kira-kira hampir 1/2 dari jumlah kukusan ubu jalar)
gula pasir (optional)

bahan kuah:
2 biji Gula merah
2 sdm Gula Pasir
Air  
santan 
daun pandan

Cara membuat:
1. Haluskan ubi jalar kukus dengan cara ditumbuk pakai gelas atau pakai apa saja yang bunda biasa pakai. Kalau saya suka pakai gelas stainless
2. Campur ubi jalar halus tadi dengan tapioka/sagu, campur merata
3. Bentuk adonan tadi berbentuk bulat-bulat 
4. rebus bulatan ubi ke dalam air mendidih, rebus sampai mengapung. sisihkan.
5. Buat kuah dengan cara memasak air, gula merah dan gula pasir terlebih dahulu, saring.
6. Masak santan dengan daun panda di panci terpisah, aduk-aduk jangan sampai santannya pecah.
7.  Sajikan Biji Salak Ubi di mangkok dengan kuah gula merah+santan. 

Disantap saat masih panas, akan menghangatkan perut. Disantap setelah masuk kulkas juga mantap.
selamat mencoba.
0

 


Entah kenapa akhir-akhir ini saya sering beli tempe yang tidak jadi fermentasinya. Akibatnya, tempe tidak memutih dan kalau dibiarkan akan membusuk. Untungnya saya tahu menu ini. Sejak masak pertama kali, saya langsung suka, Pak Nay dan Kakak Naylah juga doyan. Tidak pernah galau lagi deh kalau beli tempe.

Cara buatnya juga sangat simple dan mudah, anti ribet deh pokoknya. 

Langsung cuzz ya ke resep:

Bahan :

1 papan Tempe busuk/semangit (potong-potong, lalu goreng sebentar)
segengam  bawang putih
10 cabe rawit atau sesuai selera
garam secukupnya
kaldu jamur secukupnya

Cara membuat:
1.  Potong tempe dengan ukuran agak besar, goreng sebentar. Tumbuk kasar bawang putih, rawit dan garam, lalu tambahkan tempe goreng, campur merata sambil ditumbuk kasar.
2. masukkan semua campuran nomer 1 ke wajan bekas menggoreng tempe, tambahkan kaldu jamur. oseng-oseng sebentar.
3. sambel tempe semangit siap dihidangkan.

Warning, menu ini bisa membuat kita tambah nasi berkali-kali.

selamat mencoba
0

Senin, 11 Oktober 2021


Waktu pesan aneka sayur via online, saya minta dikasih kol sekilo. Sekarang di kulkas ada dua kol ukuran sedang. Lalu saya tanya mbah You Tube, dipertemukanlah dengan resep ini di akun Koko Eddy. 

Simple. 

Tapi bukan itu alasan saya me-recook, tapi cara makan koh Eddy yang keliatannya enak sekali. Setelah saya coba, ternyata memang seenak itu. Saya langsung menghabiskan satu piring tanpa pakai nasi. Kolnya tidak sampai sangat layu, dioseng sebentar saja, sehingga masih ada kriuk-kriuknya. 

Bahan:
300 gram kol di potong-potong 
Segenggam teri losa-losa (goreng) 
2 butir telur (dikocok di wadah terpisah) 
4 Bawang putih (cincang) 
2 bawang merah (iris-iris) 
5 cabe keriting (iris-iris serong) 
1 sdt masako rasa ayam
1/2 sdt merica bubuk 
Garam secukupnya 
Gula pasir 1 sdt

Cara membuat:
1. Cuci bersih ikan teri, lalu goreng sebentar. 
2. Tumis bawang merah, bawang putih dan cabe keriting sampai layu dan harum
3. Masukkan telur ke dalam wajan yang berisi bawang tadi, Orek-orek. 
4. Masukkan kol. Tambahkan garam, gula pasir, merica, kaldu bubuk rasa ayam. 
5. Lalu masukkan ikan teri yang sudah di goreng tadi. 
6. Tambahkan air sedikit. Aduk-aduk. 
7. Siap disajikan. 

Selamat memasak. 

0

Follow my IG

Subscribe